7 Risiko Investasi Reksa Dana

Uang  
Reksa Dana menawarkan investasi yang menguntungkan meski ada risiko-risiko.
Reksa Dana menawarkan investasi yang menguntungkan meski ada risiko-risiko.

Reksa dana merupakan salah satu jenis investasi yang memanfaatkan pergerakan harga saham dan valas. Produk reksa dana bisa didapatkan di manajer-manajer investasi resmi yang tercatat dan diakui Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Setiap investasi selalu memberikan keuntungan dan kerugian. Ibarat pantai dan laut, rugi dan untung ini tidak bisa dipisahkan jika kamu ingin investasikan uang kamu.

Sebelum kita memulai investasi di reksa dana, tak ada salahnya untuk mengecek suatu reksa dana tersebut legal atau tidak. Nah ini penting banget.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Jangan sampai kamu membeli reksa dana atau instrumen investasi lainnya di lembaga keuangan yang ilegal. Sangat merugikan.

Berikut ini tujuh risiko yang bisa terjadi jika saat investasi reksa dana, seperti dikutip dari OJK.

Pertama, keuntungan tidak dijamin.

Investor harus menyadari bahwa dengan dengan berinvestasi di reksa dana, tidak ada jaminan untuk mendapatkan pembagian keuntungan, dividen, ataupun kenaikan modal investasi.

Kedua, risiko umum pasar modal.

Setiap pembelian efek akan melibatkan beberapa risiko pasar. Oleh sebab itu, reksa dana mungkin rentan terhadap perubahan kondisi pasar yang merupakan hasil dari: global, regional atau perkembangan ekonomi nasional; kebijakan pemerintah atau kondisi politik, pergerakan suku bunga secara umum, sentimen investor yang meluas ataupun guncangan eksternal (misalnya bencana alam, perang dan lain-lain).

Ketiga, risiko efek.

Ada banyak risiko efek yang dapat terjadi pada setiap efek, contohnya adalah kemungkinan default perusahaan penerbit pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi, dan implikasi dari peringkat kredit perusahaan yang di-downgrade.

Keempat, risiko likuiditas.

Risiko likuiditas dapat didefinisikan sebagai seberapa mudah sebuah efek dapat dijual pada atau mendekati nilai wajarnya tergantung pada volume yang diperdagangkan di bursa.

Kelima, risiko inflasi. Risiko inflasi adalah risiko potensi kerugian daya beli investasi anda karena terjadinya kenaikan rata-rata harga konsumsi.

Keenam, risiko pembiayaan pinjaman. Jika dana pembelian unit reksa dana didapat dari pinjaman, maka investor perlu memahami bahwa: pinjaman meningkatkan kemungkinan untung maupun rugi; jika nilai investasi turun di bawah tingkat tertentu, investor mungkin diminta lembaga keuangan untuk menambah agunan, atau mengurangi jumlah pinjaman ke level yang disyaratkan.

Biaya pinjaman dapat bervariasi dari waktu ke waktu tergantung fluktuasi suku bunga. Risiko menggunakan pinjaman harus dipertimbangkan secara berhati-hati karena mengandung risiko.

Ketujuh, risiko ketidakpatuhan.

Hal ini mengacu pada risiko terhadap reksa dana dan keuntungan investor yang dapat timbul karena ketidaksesuaian terhadap hukum, aturan, etika dan kebijakan dan prosedur internal dari manajer investasi. Kedelapan, risiko manajer investasi.

Kinerja setiap reksa dana sangat tergantung antara lain pada pengalaman, pengetahuan, keahlian dan teknik, proses investasi yang diterapkan oleh manajer investasi, dan setiap kekurangan dari syarat tersebut akan berdampak buruk pada kinerja reksa dana sehingga akan merugikan investor.

Demikian tujuh risiko investasi reksa dana yang dipaparkan OJK, sebagai regulator sektor finansial di Indonesia.

ARTIKEL LAIN: 7 Keuntungan Investasi Reksa Dana: Uang Sedikit Tak Masalah!

ARTIKEL LAIN: Apa Itu Skema Ponzi? Investor Harus Paham Ini

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Nulis, Makan, Minum, Sport

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image