Ini Tips Aman Bertransaksi via Mobile Banking
Mobile banking menawarkan banyak kemudahan. Tak heran jika penggunanya terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini bisa dilihat dari nilai transaksi digital banking.
Menurut data Bank Indonesia, nilai transaksi digital banking pada tahun 2021 mencapai Rp 39.841,4 triliun. Ini berarti tumbuh 45,64 persen dibanding tahun sebelumnya.
Jumlah ini akan terus bertambah di tahun 2022. BI memperkirakan transaksi digital banking akan tumbuh 24,83 persen hingga mencapai Rp 49.733,8 triliun tahun ini.
Salah satu layanan yang banyak digunakan oleh nasabah adalah mobile banking. Tak heran, karena fitur mobile banking bisa dengan mudah diakses melalui ponsel pintar dari mana saja. Kita bisa membayar tagihan, transfer hingga top up saldo tanpa ribet.
Kemudahan ini hendaknya tetap dibarengi dengan kewaspadaan dari pengguna agar bisa tetap bertransaksi dengan aman. Bagaimana pun, mobile banking memiliki sejumlah resiko. Bila tidak hati-hati, Anda bisa saja menjadi korban peretasan oleh hacker. Jika sampai terjadi, uang Anda bisa hilang dalam waktu singkat.
Lantas bagaimana bertransaksi yang aman saat menggunakan mobile banking? Simak tips berikut ini..
1. Jangan gunakan wifi publik
Selalu menggunakan jaringan yang aman saat melakukan transaksi perbankan online. Jaringan internet gratis sangat mudah ditemui saat ini. Pastikan ponsel Anda tidak terkoneksi dengan wifi gratis yang saat ini tersebar di restoran, hotel maupun kantor.
Mengakses mobile banking dengan menggunakan wifi publik akan memberikan ruang pada peretas untuk bisa mengakses data perbankan dan membobol akun Anda. Sebenarnya tidak hanya untuk transaksi perbankan, menggunakan wifi publik untuk seluruh transaksi online adalah Big No!
2. Jaga keamanan akun
Pihak perbankan sebenarnya sudah melakukan pengamanan berlapis pada sistem mobile banking-nya. Meski demikian, pengguna tetap berkewajiban menjaga keamanan akun. Pastikan untuk segera 'log out' setelah melakukan transaksi walaupun aplikasi biasanya akan melakukan log out otomatis setelah beberapa saat tidak digunakan. Hal ini untuk mencegah masuknya penyusup ke dalam akun Anda.
3. Ganti password secara berkala
Langkah ini juga merupakan salah satu cara pengamanan akun. Mengubah kata sandi disarankan paling tidak setiap 2-3 bulan untuk menjamin keamanan akun kita agar terhindar dari kejahatan dunia maya. Pastikan memakai password yang aman. Password tertentu, seperti tanggal lahir misalnya, sangat tidak disarankan.
4. Jangan memberikan kode OTP ke orang lain
Sebenarnya pihak perbankan sudah mewanti-wanti soal ini ketika mengirimkan kode One Time Password (OTP). Karena jika sampai kode OTP ini diketahui pihak luar, maka ia akan dengan mudah bisa mengakses akun perbankan kita.
3. Tidak Meng-charge handphone di tempat umum
Saat ini ada kejahatan dunia maya yang menggunakan kabel USB untuk mencuri data. Ppastikan membawa kabel pengisi daya sendiri dan tidak melakukannya di tempat publik
4. Perhatikan sisa saldo secara mendetail
Setiap melakukan transaksi, jangan langsung log-out. Periksalah saldo Anda sehingga apabila ada nilai yang mencurigakan, bisa langsung periksa riwayat transaksi.
5. Segera blokir jika mendapati transaksi yang meragukan
Pemblokiran bertujuan untuk menghentikan akses pihak yang tidak berkepentingan terhadap akun kita.
6. Update Aplikasi
Pembaruan aplikasi sangat disarankan karena versi terbaru sudah pasti akan memiliki fitur yang lebih baik, khususnya dari sisi keamanan.
7. Tidak menginstal aplikasi sembarangan
Saat ini Play Store dan App Store merupakan sumber yang terpercaya untuk menginstal aplikasi. Mengunduh aplikasi dari sumber tidak resmi bisa membahayakan ponsel kita dan data yang ada di dalamnya.
Ketika meng-instal aplikasi, pastikan agar tidak sembarangan memberikan izin akses yang tidak perlu ke ponsel Anda. Dengan membiarkan aplikasi mengakses lebih banyak data pada ponsel kita, akan meningkatkan resiko penggunaan informasi pribadi oleh peretas. Baca baik-baik ketentuannya sebelum memberikan izin.
8. Jangan men-share informasi perbankan
Hati-hati untuk tidak membagikan informasi perbankan kita kepada orang lain, baik secara langsung maupun melalui sosial media. Hal ini akan memberi kesempatan bagi para penjahat dunia maya untuk melakukan aksinya.