Kuliner

Kopi Cibatu Garut: Otentik, Apa Adanya, dan Bikin Nagih

Seduh Kopi Cibatu Garut
Seduh Kopi Cibatu Garut

Sore itu saya janjian kang Dadan M Ramdan, seorang pegiat kopi yang juga jurnalis di kantor PWI Depok, Jawa Barat. Kang Dadan membawakan biji kopi arabika Cibatu, Garut, Jawa Barat.

Di Cibatu ini Kang Dadan bersama tim bahu-membahu membangun, mengembangkan, dan melestarikan perkebunan kopi rakyat yang sempat terlupakan. Bekerja sama dengan Jamkrindo, PLN, UI, dan Kementan, pengembangan kopi Cibatu pun berjalan berkesinambungan.

"Saya juga bawa kopi kuning Cibatu," kata Kang Dadan yang juga jurnalis salah satu koran ekonomi di Jakarta, akhir Agustus lalu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kang Dadan di kebun kopi Cibatu Garut.
Kang Dadan di kebun kopi Cibatu Garut.

Kopi kuning yang dimaksud adalah yellow caturra. Berbeda dengan kopi kebanyakan, kulit luar kopi ini berwarna kuning ketika matang. Pada umumnya, kulit luar atau ceri kopi berwarna merah, baik kopi jenis arabika maupun robusta.

Kopi kuning menjadi favorit saat ini. Penjualannya, kata Kang Dadan, bagus dan permintaan terus tinggi. Selain kopi kuning, saya juga diberi biji kopi arabika Cibatu jenis lainnya seperti jenis kartika yang beraroma buah nangka.

Profil rasa kopi arabika Cibatu ini kebanyakan ke rempah, buah, creami seperti gulali. Kopi ditanam tumpansari dengan jahe, bewang, kacang kacangan (coklat), juga cengek (cabai). Ada profil aroma kayu mendekati teh.

Cita rasa kopi arabika Cibatu memang asam, tapi tidak sangat kuat. Profil rasa kadang berbeda tergantung pengolahan pasca-penen (natural, honey, wash, dll). Juga tergantung pada ukuran gilingan, alat seduh, dan teknik menyeduhnya.

Petani kopi Cibatu Garut di kebun kopi.
Petani kopi Cibatu Garut di kebun kopi.

Menurut Kang Dadan yang juga Ketua Salarea Foundation, kopi Cibatu ditanam tradisional apa adanya. Pengolahan pasca-panen juga manual yang ditanam di atas ketingian 1.400-1.800 mdpl,

Perkebunan kopi Cibatu juga menawarkan ekowisata yang menarik sambil menikmati kopi lokal. Wisatawan bisa menikmati ketinggian Garut dan melihat lanskap kota Garut dari atas.

Uji Rasa Kopi Cibatu, Hasilnya?

Ada dua uji coba yang saya lakukan untuk kopi Cibatu ini. Pertama, di rumah dengan metode seduh manual menggunakan filter dan dripper V60. Kedua, seduh manual di kantor dengan dinikmati para penikmat dan pecinta kopi Nusantara.

Uji coba di rumah dilakukan dengan rasio kopi dan air 1:15, suhu air 88-89 derajat Celcius, giling medium, dan waktu seduh 3 menit. Blooming 20 detik dengan interval seduh dua kali.

Sejak membuka bungkus biji kopi Cibatu, aroma karamel dan coklat begitu terasa di hidung. Aroma ini makin kuat saat biji kopi ini digiling.

Rasa kopi setelah diseduh selama tiga menit ada rasa nangka, karamel, dan rempah. After taste juga kuat di karamel. Intinya, enak kopi Cibatu ini.

Uji coba di kantor pun menghasilkan rasa yang tak berbeda karena memang metode seduhnya sama. Para penikmat kopi mengatakan rasa kopi Cibatu ini segar, buahnya terasa, ada sensasi coklat, dan rempah.

"Ini seger banget kopi. Rasa buah nangka dan coklatnya bikin nagih. Apalagi kalo dibuat es kopi," kata Fian, penikmat kopi yang juga editor video.

Kopi Cibatu
Kopi Cibatu

Konsep pengolahan yang apa adanya ala petani Cibatu membuat kopi ini jadi otentik. Bagi penyuka kopi, kopi Cibatu bisa jadi menu sehari-hari.

Indonesia memang surga kopi dunia. Beragam jenis kopi dengan sensasi rasa berbeda tumbuh subur di Tanah Air. Dan kopi Cibatu Garut semakin memperkaya khazanah kopi Nusantara.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Nulis, Makan, Minum, Sport